Pelayanan administrasi di sekolah memiliki peran strategis dalam menunjang kualitas manajemen pendidikan. Dalam konteks SMAN 107 Jakarta, hasil survei menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tata usaha masih berada pada kategori “kurang baik” dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar 75,6. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan mutu pelayanan administrasi dengan pendekatan yang inovatif dan terintegrasi.
Aksi perubahan ini berjudul “Optimalisasi Pelayanan di SMAN 107 Jakarta terhadap Warga Sekolah dengan Menggunakan Ruang Digital Tata Usaha 107 (RUNGDITU107)”. RUNGDITU107 merupakan inovasi berbasis digital menggunakan Google Workspace yang mencakup fitur pengelolaan dokumen, penyimpanan cloud, koordinasi kerja antar staf, serta sistem pelayanan informasi yang dapat diakses oleh warga sekolah secara cepat dan transparan.
Permasalahan utama yang dihadapi adalah belum terintegrasinya sistem pengelolaan administrasi sekolah, sehingga proses pelayanan menjadi lambat, tidak terdokumentasi dengan baik, dan tidak efisien. Penyebab utama permasalahan ini meliputi kurangnya pemanfaatan teknologi informasi, minimnya jumlah dan kapasitas SDM yang menguasai teknologi, serta belum adanya SOP standar dalam tata kelola administrasi.
Melalui RUNGDITU107, aksi perubahan ini menawarkan solusi yang bersifat menyeluruh. Inovasi ini tidak hanya mencakup penggunaan perangkat digital, tetapi juga menyentuh aspek pengembangan SDM, perubahan budaya kerja, dan perbaikan sistem kerja melalui penyusunan standar prosedur operasional. Inovasi ini mencakup berbagai dimensi: inovasi proses, inovasi metode, inovasi produk, inovasi teknologi, dan inovasi pengembangan sumber daya manusia.
Strategi implementasi dilakukan secara bertahap:
- Jangka pendek (0–2 bulan): pembentukan tim kerja, sosialisasi internal, pelatihan penggunaan Google Workspace, pembuatan folder kerja bersama, serta uji coba pelayanan digital.
- Jangka menengah (>6 bulan): penguatan koordinasi dan kolaborasi lintas bidang, monitoring pelaksanaan sistem, serta evaluasi dampak layanan digital terhadap kepuasan pengguna.
- Jangka panjang (1 tahun): penguatan budaya kerja digital, evaluasi berkala berbasis data, integrasi penuh sistem digital dalam seluruh aspek layanan administrasi, serta penyusunan kebijakan berkelanjutan.
Indikator keberhasilan dari aksi perubahan ini antara lain:
- Meningkatnya efisiensi pelayanan (dari manual ke digital),
- Tersedianya sistem arsip digital berbasis cloud,
- Peningkatan koordinasi dan produktivitas staf tata usaha,
- Peningkatan literasi digital warga sekolah, dan
- Naiknya tingkat kepuasan pengguna layanan administrasi.
Manfaat internal dari aksi perubahan ini antara lain peningkatan efisiensi kerja, produktivitas staf, dan suasana kerja yang lebih tertib dan profesional. Sementara manfaat eksternal dirasakan langsung oleh pendidik, peserta didik, dan orang tua melalui kemudahan akses informasi, pelayanan cepat, serta meningkatnya kepercayaan terhadap manajemen sekolah.
Aksi perubahan ini juga telah menunjukkan bahwa pemanfaatan ruang digital dapat menjadi model tata kelola administrasi yang efektif dan efisien. RUNGDITU107 telah membuktikan bahwa inovasi sederhana berbasis teknologi yang dilaksanakan dengan strategi yang tepat dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas layanan publik di sekolah.
Lebih jauh, RUNGDITU107 juga memiliki potensi replikasi di satuan pendidikan lain sebagai salah satu contoh praktik baik penerapan transformasi digital di bidang pelayanan administrasi sekolah. Ke depan, aksi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi unit kerja lain untuk mengembangkan layanan yang adaptif terhadap era digital dan berorientasi pada kepuasan warga sekolah.


Comments are closed!